Curug Citambur
Minggu, 08 Januari 2012. Bersama
istri kembali menelusuri keindahan nusantara ini. Sebenarnya sudah lama
ada niat untuk mengunjungi salah satu objek wisata yang ada di Cianjur
ini. Karena kesibukan yang cukup padat terpaksa menahannya.
Curug Citambur merupakan salah satu curug
atau air terjun yang memiliki pontensi wisata yang cukup bagus.
Terletak di desa Karang Jaya kecamatan Pagelaran kabupaten Cianjur.
Berangkat dari rumah sekitar pukul 07:30
pagi, menuju ke arah Ciwidey. Setelah melewati perkebunan teh Rancabali
langsung belok kanan menuju perkebunan teh Sinumbra. Dengan diiringi
gerimis dan jalan tidak terlalu bagus membuat jalan semakin licin.
Dinginnya cuaca pun turut menambah beratnya perjalanan ini.
Perkebunan Teh Sinumbra
Jalan
hingga desa Cipelah masih cukup baik, selanjutnya hingga perbatasan
Kabupaten Bandung dan Cianjur jalan rusak parah. Apalagi jalan dalam
keadaan basah harus membuat kita lebih berhati-hati.
Memasuki wilayah Cianjur, jalan sudah sangat bagus. Sudah cukup baik dijadikan sirkuit
. Namun harus tetap waspada melihat jalan yang cukup sempit dan banyaknya tikungan.

Sekitar pukul 12 siang, setelah menempuh
perjalanan 76 km akhirnya tiba juga di gardu masuk curug Citambur. Hanya
membayar 3000 rupiah, untuk 2 orang dan 1 motor. Fantastis murahnya.


Tampak dari kejauhan

My Wife & My Bike at Curug Citambur
Hanya berjalan beberapa puluh meter dari
parkiran sudah bisa dekat dengan curugnya. Di sekitar curug juga selalu
diselimuti kabut tipis membuatnya semakin indah kawasan ini.

Curug Citambur 7°11'35.25" S 107°14'2.20" E

Aliran air Curug diselimuti kabut tipis
Cukup puas menikmati keindahan curug
Citambur. Sekitar pukul 13:00 saatnya kembali ke Bandung. Namun berbeda
dengan jalur berangkat. Jalur pulangnya sengaja memilih menuju arah
Cianjur.
Di daerah Sukanegara, sekitar pukul 14:30
istirahat sejenak sembari santap siang. 30 menit kemudian perjalanan
dilanjutkan kembali menuju arah Gunung Halu. Sekitar 5 km pertama jalan
cukup mulus hingga dapat memacu kendaraan lebih cepat. Selanjutnya jalan
yang dilalui sangat sulit. Dengan jalan batu yang banyak lobangnya.
Masih beruntung cuaca sudah cerah. Jadi jalan tidak terlalu licin untuk
dilewati.
Melewati hutan hanya berdua dengan istri
cukup membuat khawatir. Sepanjang jalan hanya bisa berdo’a semoga tidak
ada masalah dengan motor ini. Setelah melewati hutan dan jalan rusak
berat sekitar 10 km akhirnya tiba juga di daerah gunung halu. Cukup lega
karena sudah mulai kelihatan peradaban.

Setelah melewati daerah Buni Jaya, jalan sudah cukup baik. Jalan yang sama yang dulu saya lewati saat menuju Curug Malela.
Tubuh juga cukup lelah menaklukkan jalur
Sukanegara – Gunung Halu. Sehingga terpaksa harus segera istirahat.
Beruntung Pulsarian Bandung punya sesepuh
yang tinggal di Cililin. Jadi bisa silaturahmi sejenak sembari istirahat.

Sambutan yang hangat dari pak kadar #290
dan keluarga membuat betah berlama-lama. Tidak terasa hampir 1 jam
bercengkrama berbagi informasi dengan pak Kadar. Sebelum pulang juga
istri dibelakin oleh-oleh khas cililin oleh bu Kadar. Makasih banyak
atas sambutannya pak Kadar dan keluarga. Semoga lain kali kita bisa
jalan bareng pak.

Foto bareng pak Kadar
Pukul 17:30 terpakasa harus meninggalkan
Cililin karena perjalanan ke Bandung yang masih cukup Jauh. Hingga
akhirnya tiba kembali ke rumah sekitar pukul 20:00 dengan perasaan cukup
puas dan lelah. Total perjalanan 207.6 km dan 12.5 Jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar